Kamis, 30 Juni 2011

Oh Oh Siapa Dia?

Henri Cartier-Bresson
oleh Mahendra Ramdani
Perkenalan pertama dengan Henri Cartier-Bresson (HCB) berawal dari sebuah siang yang membosankan di perpustakaan LIP, beberapa tahun lalu. Sambil menunggu waktu les, penulis iseng-iseng melihat-lihat beberapa dokumentasi Paris pada tahun 1940-50′an. Dan sejenak kemudian, siang itu berubah menjadi satu siang paling menyenangkan, setelah melihat snapshot yang dipajang di atas tulisan ini. Karya HCB. 

Banyak sekali cara orang mengenal HCB. Street photographer, ayah dari jurnalisme fotografi, ikon Leica, penemu Real-life Reportage, penemu istilah decisive moment...

HCB pada awal masa mudanya sebenarnya lebih condong pada seni lukis, terutama aliran surealis yang pada masanya sedang berkembang pesat di Paris. Perkenalannya dengan medium fotografi dimulai ketika dia melihat foto seorang fotografer Hungaria, Martin Munkacsi tentang tiga orang anak kulit hitam telanjang yang sedang berlari menuju danau dilihat dari belakang, yang berjudul Three Boys at Lake Tanganyika. Komposisi foto tersebut yang lebih mirip lukisan surealis bagi HCB kemudian membuka matanya terhadap kesempatan-kesempatan baru untuk mengeksplorasi fotografi melalui pendekatan seni visual. 

Bagi penulis, HCB memperlihatkan bagaimana fotografi tidak selalu hal yang ribet, formal, susah dipahami, banyak aturan, high profile,... Fotografi bisa begitu lepas, menyenangkan, personal, jujur, dan spontan. Fotografi sebagai sebuah kerendah-hatian. Mungkin ini sebuah ungkapan yang kurang hati-hati. HCB juga satu orang yang sangat rendah hati, dan salah seorang yang pionir dalam hal penguntitan. 

Untuk menghindari pengetahuan dan distraksi obyeknya yang seringkali tidak sadar kalo sedang difoto, HCB selalu menutupi kameranya dengan lakban hitam, sebagai satu usaha kamuflase. Selain itu, HCB juga sangat jarang difoto. Tentu saja, hal ini mempermudahnya untuk bermain fotosnapping, karena tidak banyak yang mengenalnya sebagai the mighty HCB, akan tetapi dengan kamera Leica mungil di tangan, dia lebih mirip turis bule di mata obyek fotonya. 

Alangkah senangnya jadi HCB..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar